Metode Penelitian

Bab 1

PENELITIAN (Riset)

  1. A.    Definisi
  1. 1.      Definisi Penelitian

Kata penelitian berasal bahasa inggris yaitu research, yang jika diuraikan terdiari dari suku kata riset ; re : yang artinya kembali, dan to search : yang artinya mencari. Jadi research berarti mencari kembali. Sementara Definisi Penelitian menurut para ahli dapat di uraikan sebagai beriku:

Menurut Leedy (1997: 3) menyarankan bahwa definisi penelitian (riset) adalah proses yang sistematis meliputi pengumpulan dan analisis informasi (data) dalam rangka meningkatkan pengertian kita tentang fenomena yang kita minati atau menjadi perhatian kita. Mirip dengan pengertian di atas, Dane (1990: 4) memberikan definisi bahwa: Penelitian merupakan proses kritis untuk mengajukan pertanyaan dan berupaya untuk menjawab pertanyaan tentang fakta dunia.

Menurut kamus Webster’s New International menyatakan bahwa penelitian adalah penyelidikan yang hati-hati dan kritis dalam mencari fakta dan prinsip-prinsip; suatu penyelidikan yang amat cerdik untuk menetapkan sesuatu. Kata kunci definisi ini adalah suatu tindakan pencarian tentang fakta yang dilakukan secara hati-hati untuk menetapkan jawaban. Berbeda dengan pandangan Hilway (1956)  menyatakan bahwa penelitan adalah suatu metode study yang dilakukan seseorang melalui penyelidikan hati-hati dan sempurna terhadap masalah, sehingga diperoleh pemecahan yang tepat terhadap masalah tersebut. Duan pandangan diatas menunjukkan adanya harapan solusi atas berbagai masalah yang menjadi objek penelitian.

Menurut Sugiyono (2002) dalam bukunya yang berjudul statisik untuk penelitian menyebutkan bahwa penelitian adalah merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Menurut hemat penulis, penelitian adalah penyelelidikan tentang sesuatu secara hati-hati, sistematis dengan cara ilmiah terhadap masalah untuk ditemukannya solusi yang tepat terhadap masalah tersebut.

Penelitian merupakan cara ilmiah, berarti penelitian itu di dasarkan pada ciri-ciri keilmuan,yaitu rasional, empiris dan sistematis. Rasional, artinya kegiatan penelitian itu seyogyanya dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal. empiris artinya cara-cara yang digunakan penelitian itu teramati oleh indra manusia sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan.  Sistematis artinya proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis. Data yang diperoleh melalui penelitian seharusnya memenuhi kriteria tertentu yaitu harus valid, reliable dan obyektif. Valid menunjukkan derajat ketepatan, yaitu ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada obyek dengan data yang di kumpulkan oleh peneliti. Misal data dalam objek berwarna merah, maka data dikumpulkan oleh peneliti juga harus berwarna merah. Reliable artinya data yang dikumpulkan harus memiliki derajat konsisten (keajegan) yaitu konsistensi data dalam interval waktu tertentu. Misal data yang terkumpul dari obyek yang kemarin berwarna merah, maka sekarangpun atau besok juga masih tetap berwarna merah. Obyektif (lawanya subyektif) adalah menunjukkan derajat persamaan persepsi antar orang (interpersonal agreement) jadi kalo orang tertentu melihat bahwa obyek itu berwarna merah, maka orang lainpun akan menyatakan sama yaitu merah. Secara umum tujuan penelitian itu meliputi tiga macam yaitu bersifat penemuan, pembuktian dan pengembangan suatu pengetahuan. Penemuan berarti data yang diperoleh dari penelitian itu betul-betul data yang baru yang sebelumnya belum pernah diketahui. Pembuktian berarti data yang diperoleh itu diperlukan untuk membuktikan adanya keraguan terhadap suatu pengetahuan. Selanjutnya pengembangan berarti data yang diperoleh dari penelitian itu digunakan untuk memperdalam dan memperluas suatu pengetahuan.

  1. 2.     Pengertian yang salah tentang Penelitian

Secara umum, berdasar konsep-konsep yang “salah” tentang penelitian, maka perlu digarisbawahi empat pengertian seperti; (1) Penelitian bukan hanya mengumpulkan informasi (data); (2) Penelitian bukan hanya memindahkan fakta dari suatu tempat ke tempat lain; (3) Penelitian bukan hanya membongkar-bongkar mencari informasi; (4) Dan  Penelitian bukan suatu kata besar untuk menarik perhatian. Secara detail penjelasan mengenai pengertian penelitian dapat dijelaskan seperti beriku, yaitu:

Penelitian bukan hanya mengumpulkan informasi (data)

Pernah suatu ketika, seorang mahasiswa mengajukan usul (proposal) penelitian untuk “meneliti” sudut kemiringan sebuah menara pemancar TV di kotanya. Ia mengusulkan untuk menggunakan peralatan canggih dari bidang keteknikan untuk mengukur kemiringan menara tersebut. Meskipun peralatannya canggih, tetapi yang ia lakukan sebenarnya hanyalah suatu survei (pengumpulan data/informasi) saja, yaitu mengukur kemiringan menara tersebut, dan survei itu bukan penelitian (tapi bagian dari suatu penelitian). Para siswa suatu SD kelas 4 diajak gurunya untuk melakukan “penelitian” di perpustakaan. Salah seorang siswa mempelajari tentang Columbus dari beberapa buku. Sewaktu pulang ke rumah, ia melapor kepada ibunya bahwa ia baru saja melakukan penelitian tentang Columbus. Sebenarnya, yang ia lakukan hanya sekedar mengumpulkan informasi, bukan penelitian. Mungkin gurunya bermaksud untuk mengajarkan keahlian mencari informasi dari pustaka (reference skills).

Penelitian bukan hanya memindahkan fakta dari suatu tempat ke tempat lain

Seorang mahasiswa telah menyelesaikan sebuah makalah tugas “penelitian” tentang teknik -teknik pembangunan bangunan tinggi di Jakarta. Ia telah berhasil mengumpulkan banyak artikel dari suatu majalah konstruksi bangunan dan secara sistematis melaporkannya dalam makalahnya, dengan disertai teknik acuan yang benar. Ia mengira telah melakukan suatu penelitian dan menyusun makalah penelitian. Sebenarnya, yang ia lakukan hanyalah: mengumpulkan informasi/data, merakit kutipan-kutipan pustaka dengan teknik pengacuan yang benar. Untuk disebut sebagai penelitian, yang dikerjakannya kurang satu hal, yaitu: interpretasi data. Hal ini dapat dilakukan dengan cara antara lain menambahkan misalnya: “Fakta yang terkumpul menunjukkan indikasi bahwa faktor x dan y sangat mempengaruhi cara pembangunan bangunan tinggi di Jakarta”. Dengan demikian, ia bukan hanya memindahkan informasi/data/fakta dari artikel majalah ke makalahnya, tapi juga menganalis informasi/data/fakta sehingga ia mampu untuk menyusun interpretasi terhadap informasi/data/fakta yang terkumpul tersebut.

Penelitian bukan hanya membongkar-bongkar mencari informasi

Seorang Menteri menyuruh stafnya untuk memilihkan empat buah kotamadya (diwilayah Indonesia bagian timur) yang memenuhi beberapa kriteria untuk diberi bantuan pembangunan prasarana dasar perkotaan. Stafnya tersebut berpikir bahwa ia harus melakukan “penelitian”. Ia kemudian pergi ke Kantor Statistik, membongkar arsip/dokumen statistik kotamadya -kotamadya yang ada di wilayah IBT tersebut. Dengan membandingkan data statistik yang terkumpul dengan kriteria yang diberi oleh Menteri, ia berhasil memilih empat kotamadya yang paling memenuhi kriteria-kriteria tersebut. Staf tersebut melaporkan hasil “penelitiannya” ke Menteri. Sebenarnya yang dilakukan oleh staf tersebut hanyalah mencari data (data searching, rummaging) dan mencocokknnya (matching) dengan kriteria , dan itu bukan penelitian.

Penelitian bukan suatu kata besar untuk menarik perhatian

Kata “…penelitian” sering dipakai oleh surat kabar, majalah populer, dan iklan untuk menarik perhatian (“mendramatisir”). Misalnya, berita di surat kabar: “Presiden akan melakukan penelitian terhadap Pangdam yang ingin ‘mreteli’ kekuasaan Presiden”. Contoh lain: berita “Semua anggota DPRD tidak perlu lagi menjalani penelitian khusus (litsus)”. Contoh lain lagi: “Produk ini merupakan hasil penelitian bertahun-tahun” (padahal hanya dirubah sedikit formulanya dan namanya diganti agar konsumen tidak bosan).

  1. 3.     Pengertian yang benar tentang Penelitian

Pengertian penelitian yang benar berpedoman pada pandangan Leedy (1997: 5): yang menyataka bahwa penelitian adalah suatu proses untuk mencapai (secara sistematis dan didukung oleh data) jawaban terhadap suatu pertanyaan, penyelesaian terhadap permasalahan, atau pemahaman yang dalam terhadap suatu fenomena.  Dan kata proses tersebut menurutnya mengandung maksud sebagai metodologi penelitian, yang mempunyai delapan karakteristik, sebagai berikut:

Penelitian dimulai dengan suatu pertanyaan atau permasalahan.

Penelitian memerlukan pernyataan yang jelas tentang tujuan.

Penelitian mengikuti rancangan prosedur yang spesifik.

Penelitian biasanya membagi permasalahan utama menjadi sub-sub masalah yang lebih dapat dikelola.

Penelitian diarahkan oleh permasalahan, pertanyaan, atau hipotesis penelitian yang spesifik.

Penelitian menerima asumsi kritis tertentu.

Penelitian memerlukan pengumpulan dan interpretasi data dalam upaya untuk mengatasi permasalahan yang mengawali penelitian.

Penelitian adalah, secara alamiahnya, berputar secara siklus; atau lebih tepatnya, seperti terlihat pada gambar di bawah ini

  1. B.     Ilmu, Penelitian dan Kebenaran

Ilmu adalah suatu pengetahuan yang sistematis dan terorganisasi. Sedangkan penelitian adalah penyelidikan yang hati-hati dan kritis dalam mencari fakta dan prinsip-prinsip; suatu penyelidikan yang amat cerdik untuk menetapkan sesuatu. Sedangkan hubungan antara penelitian dan ilmu adalah seperti hasil dan proses, penelitian sebagai proses dan ilmu meruapakan hasil dari penelitian. Umumnya kebenaran ilmiah dapat diterima dikarenakan oleh tiga hal, yaitu :

  1. Adanya koheren, suatu pernyataan di anggap benar jika pernnyataan tersebut koheren atau konsisten dengan pernyataan sebelumnya yang dianggap benar.
  2. Adanya koresponden, yaitu suatu nilai kebenaran sesuatu karena adanya data factual dan lainnya.
  3. Pragmatis, suatu pernyataan atau kesimpulan dianggap benar jika pernyataan tersebut mempunyai sifat fungsioanl dalam kehidupan praktis.

Selain kebenaran ilmiah, dalam kehidupan sehari-hari kadang terdapat nilai-nilai kebenaran yang bersifat Non Ilmiah, diantaranya :

  1. Penemuan kebenaran secara kebetulan
  2. Penemuan kebenaran secara common sense (akal sehat)
  3. Penemuan kebenaran melalui wahyu
  4. Penemuan kebenaran secara intuitif
  5. Penemuan kebenaran secara trial dan error
  6. Penemuan kebenaran secara spekulasi
  7. Penemuan kebenaran secara kewibawaan
  1. C.   Tujuan Penelitian

Seperti dijelaskan di atas, penelitian berkaitan dengan pertanyaan atau keinginan tahu manusia (yang tidak ada hentinya) dan upaya (terus menerus) untuk mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut. Dengan demikian, tujuan terujung suatu penelitian adalah untuk merumuskan pertanyaan-pertanyaan dan menemukan jawaban-jawaban terhadap pertanyaan penelitian tersebut. Tujuan dapat beranak cabang yang mendorong penelitian lebih lanjut. Tidak satu orangpun mampu mengajukan semua pertanyaan, dan demikian pula tak seorangpun sanggup menemukan semua jawaban bahkan hanya untuk satu pertanyaan saja. Maka, kita perlu membatasi upaya kita dengan cara membatasi tujuan penelitian. Terdapat bermacam tujuan penelitian, dipandang dari usaha untuk membatasi ini, yaitu: eksplorasi (exploration); deskripsi (description); prediksi (prediction); eksplanasi (explanation); dan aksi (action).

Penjelasan untuk tiap macam tujuan diberikan di bawah ini. Tapi perlu kita ingat bahwa penentuan tujuan, salah satunya, dipengaruhi oleh kemajuan ilmu pengethaun yang terkait dengan permasalahan yang kita hadapi (“state of the art”). Misal, bila masih  “samara samar”, maka kita perlu bertujuan untuk menjelajahi (eksplorasi) dulu. Bila sudah pernah dijelajahi dengan cukup, maka kita coba terangkan (deskripsikan) lebih lanjut.

1)      Eksplorasi

Seperti disebutkan di atas, bila kita ingin menjelajahi (mengeksplorasi) suatu topic (permasalahan), atau untuk mulai memahami suatu topik, maka kita lakukan penelitian eksplorasi. Penelitian esplorasi (menjelajah) berkaitan dengan upaya untuk menentukan apakah suatu fenomena ada atau tidak. Penelitian yang mempunyai tujuan seperti ini dipakai untuk menjawab bentuk pertanyaan “Apakah X ada/terjadi?”. Contoh penelitian sederhana (dalam ilmu sosial): Apakah laki-laki atau wanita mempunyai kcenderungan duduk di bagian depan kelas atau tidak? Bila salah satu pihak atau keduanya mempunyai kecend erungan itu, maka kita mendapati suatu fenomena (yang mendorong penelitian lebih lanjut). Penelitian eksplorasi dapat juga sangat kompleks.

Umumnya, peneliti memilih tujuan eksplorasi karena tuga macam maksud, yaitu: (a) memuaskan keingintahuan awal dan nantinya ingin lebih memahami, (b) menguji kelayakan dalam melakukan penelitian/studi yang lebih mendalam nantinya, dan (c) mengembangkan metode yang akan dipakai dalam penelitian yang lebih mendalam. Hasil penelitian eksplorasi, karena merupakan penelitian penjelajahan, maka sering dianggap tidak memuaskan. Kekurang-puasan terhadap hasil penelitian ini umumnya terkait dengan masalah sampling (representativeness) menurut Babbie 1989: 80. Tapi perlu kita sadari bahwa penjelajahan memang berarti “pembukaan jalan”, sehingga setelah “pintu terbuka lebar-lebar” maka diperlukan penelitian yang lebih mendalam dan terfokus pada sebagian dari “ruang di balik pintu yang telah terbuka” tadi.

 

2)      Deskripsi

Penelitian deskriptif berkaitan dengan pengkajian fenomena secara lebih rinci atau membedakannya dengan fenomena yang lain. Sebagai contoh, meneruskan contoh pada bahasan penelitian eksplorasi di atas, yaitu misal: ternyata wanita lebih cenderung duduk di bagian depan kelas daripada laki-laki, maka penelitian lebih lanjut untuk lebih memerinci: misalnya, apa batas atau pengertian yang lebih tegas tentang “bagian depan kelas”? Apakah duduk di muka tersebut berkaitan dengan macam mata pelajaran? tingkat kemenarikan guru yang mengajar? ukuran kelas? Penelitian deskriptif menangkap ciri khas suatu obyek, seseorang, atau suatu kejadian pada waktu data dikumpulkan, dan ciri khas tersebut mungkin berubah dengan perkembangan waktu. Tapi hal ini bukan berarti hasil penelitian waktu lalu tidak berguna, dari hasil-hasil tersebut kita dapat melihat perkembangan perubahan suatu fenomena dari masa ke masa.

3)      Prediksi

Penelitian prediksi berupaya mengidentifikasi hubungan (keterkaitan) yang memungkinkan kita berspekulasi (menghitung) tentang sesuatu hal (X) dengan mengetahui (berdasar) hal yang lain (Y). Prediksi sering kita pakai sehari-hari, misalnya dalam menerima mahasiswa baru, kita gunakan skor minimal tertentu yang artinya dengan skor tersebut, mahasiswa mempunyai kemungkinan besar untuk berhasil dalam studinya (prediksi hubungan antara skor ujian masuk dengan tingkat keberhasilan studi nantinya).

4)      Eksplanasi

Penelitian eksplanasi mengkaji hubungan sebab-akibat diantara dua fenomena atau lebih. Penelitian seperti ini dipakai untuk menentukan apakah suatu eksplanasi (keterkaitan sebab-akibat) valid atau tidak, atau menentukan mana yang lebih valid diantara dua (atau lebih) eksplanasi yang saling bersaing. Penelitian eksplanasi (menerangkan) juga dapat bertujuan menjelaskan, misalnya, “mengapa” suatu kota tipe tertentu mempunyai tingkat kejahatan lebih tinggi dari kota-kota tipe lainnya. Catatan: dalam penelitian deskriptif hanya dijelaskan bahwa tingkat kejahatan di kota tipe tersebut berbeda dengan di kota-kota tipe lainnya, tapi tidak dijelaskan “mengapa” (hubungan sebab-akibat) hal tersebut terjadi.

5)      Aksi

Penelitian aksi (tindakan) dapat meneruskan salah satu tujuan di atas dengan penetapan persyaratan untuk menemukan solusi dengan bertindak sesuatu. Penelitian ini umumnya dilakukan dengan eksperimen tidakan dan mengamati hasilnya; berdasar hasil tersebut disusun persyaratan solusi. Misal, diketahui fenomena bahwa meskipun suhu udara luar sudah lebih dingin dari suhu ruang, orang tetap memakai AC (tidak mematikannya). Dalam eksperimen penelitian tindakan dibuat berbagai alat bantu mengingatkan orang bahwa udara luar sudah lebih dingin dari udara dalam. Ternyata dari beberapa alat bantu, ada satu yang paling dapat diterima. Dari temuan itu disusun persyaratan solusi terhadap fenomena di atas.

 

  1. D.   Hubungan Penelitian dengan Perancangan

Hasil penelitian, antara lain berupa teori, disumbangkan ke khazanah ilmu pengetahuan, sedangkan ilmu yang ada di khazanah tersebut dimanfaatkan oleh para perancang/perencana/pengembang untuk melakukan kegiatan dalam bidang keahliannya.

Menurut Zeisel (1981), perancangan mempunyai tiga langkah utama, yaitu: imaging, presenting dan testing, sedangkan imaging dilakukan berdasar empirical knowledge. Perancangan/perencanaan/pengembangan, selain menggunakan pengetahuan dari  khazanah ilmu pengetahuan, juga mempertimbangkan hal-hal lain, seperti estetika, perhitungan ekonomis, dan kadang pertimbangan politis, dan lain-lain. Terhadap hasil

perencanaan/perancangan/pengembangan juga dapat dilakukan penelitian evaluasi yang hasilnya juga akan memperkaya khazanah ilmu pengetahuan.

  1. E.     Etika dalam Riset

Aspek moral dan etika dalam suatu riset merupakan hal yang semestinya dijunjung tinggi baik bagi penelitia maupun responden sebagai objek penelitian. Seorang peneliti hendaknya dapat melakukan riset secara jujur, karena pada kenyataannya hasil riset dapat dimanipulasi, dijungkir balikan keadaan oleh si peneliti yang tidak mempunyai etika dan moral yang baik. Begitu juga dengan responden yang merupakan sumber data dalam riset hendaknya juga jujur dalam memberikan data dan informasi bagi peneliti. Hal ini dimaksudkan bahwa setiap responden hendaknya juga memiliki moral dan etika yang baik agar hasil penelitian sesuai dengan harapan atau sesuai dengan fakta dilapangan.

BAB 2

Metodologi Dan Disain Riset Pada CS, IS dan IT

 

 

  1. Metodologi Research Ilmu-ilmu Komputer (CS, IS dan IT)
  • Research is the systematic process of collecting and analyzing information (data) in order to increase our understanding of the phenomenon about which we are concerned or interested”
  • Riset adalah proses sistematik dari pengumpulan dan analisa data (informasi) agar dapat menambah pemahaman kita pada phenomena tentang sesuatu yang menjadi konsen atau yang menarik.
    • Research Methodology in computer science/Information System/Information Technology (CS/IS /IT) :

“ A collection of methods, procedures, techniques, tools and documentation aids which will help the researcher in their effort to conduct a research  in the field of (CS/IS /IT)

  • Metodologi Penelitian pada ilmu computer, system informasi dan teknologi informasi adalah sekumpulan dari metode, prosedure, teknik, peralatan dan documentasi yang akan memberi bantuan kepada peneliti dalam usahanya melakukan riset pada bidang CS, IS dan IT
  1. Metode Riset

Metode adalah kaidah-kaidah dasar untuk melakukan penelitian (riset) terhadap ilmu pengetahuan; atau suatu cara melaksanakan atau mencapai ilmu pengetahuan berdasarkan kaidah-kaidah yang jelas dan tegas.

Sedangkan Metode Riset adalah suatu kaidah-kaidah dasar yang digunakan untuk melakukan penelitian (riset) terhadap ilmu pengetahuan. Atau suatu suatu cara yang digunakan riset dalam melaksanakan atau mencapai ilmu pengetahuan dalam berdasarkan kaidah-kaidah yang jelas dan tegas.

Dengan definisi diatas tampak jelas bahwa metode riset merupakan suatu  metode yang digunakan oleh peneliti dalam melakukan penelitian atau riset dengan pendekatan kaidah kaidah dasar ilmiah. Suatu riset pada bidang system informasi atau teknologi informasi sering kali membutuhkan pengembangan system oleh karena itu kita mempunyai metodologi untuk mengembangkan sebuah system, baik system informasi atau teknologi informasi.

Pendekatan yang dapat dilakukan dalam pengembangan system  system informasi atau teknologi informasi dapat dilakukan dengan pendekatan rekayasa yang merupakan konstruksi dari pemanfaatan suatu produk. Suatu metodologi Pengembangan CS/IS/IT dapat digunakan sebagai metodologi dalam melakukan penelitian CS/IS/IT.

Namun demikian secara sederhana dapat dijelaskan bahwa metodologi riset pada CS/IS/IT merupakan kumpulan dari metode-metode, prosedur-prosedur alat-alat, teknik-teknik dan dokumentasi yang akan membantu upaya peneliti dalam melakukan penelitian pada bidang CS/IS/IT.

Secara umum metode penelitian menurut para ahli membagi terdiri dari metode: sejarah, Korelasi, eksperimen, kausal komparatif, Survei, studi kasus, Riset tidakan dan metode partisipatori. Untuk jelasnya berikut akan dijelaskan masing masing tipe metode penelitian sebagai berikut :

  1. Metode Sejarah

Adalah metode yang menitik beratkan pada penelitian tehadap pengalaman atau kejadian masa lalu untuk mengetahui kebenaran suatu peristiwa yang terjadi dimasa lalu untuk membantu mengetahui apa yang harus dilakukan sekarang dan apa yang akan dikerjakan dimasa yang akan datang. Penelitian ini biasanya menghendaki data primer sebagai pendukung penelitian seperti dokumen dan peninggalan-peninggalan masa lalu dan metode ini bertumpu pada kegiatan mengevaluasi suatu objek seperti peristiwa atau tokoh masa lampau dipandang dari standard kebudayaan. Metode ini dimungkinkan tidak relevan dengan bidang CS/IS/IT.

  1. Metode deskriptif

Merupakan suatu metode riset yang bertujuan untuk menggambarkan sesuatu yang tengah berlangsung pada saat riset dilakukan dengan memeriksa sebab sebab dari suatu gejala tertentu. (traves 1978). Menurut Consuelo (1988) riset dengan metode deskriptif terdiri dari beberapa metode, seperti: studi kasus, survey, riset pengembangan(longitudinal, Cross Section-sectional), riset lanjutan, riset dokumen, riset kecenderungan dan riset korelasi. Dari berbagai metode deskriptif ini hanya beberapa metode yang sering digunakan pada penelitian CS/IS/IT, yaitu studi kasus dan survey.

a)    Survey Research

Definisi

  •  Adalah penyeldikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara factual.
  •  Metode survey adalah suatu grup metode riset yang biasanya digunakan untuk menentukan status kondisi dari suatu fenomena.
  •  Suatu metode sistematis dalam pengumpulan data primer berbasis pada sample.
  •  Pengumpulan informasi standar dari orang-orang dengan pendekatan interview atau format laporan yang ada.
  •  Merupakan survey pengetahuan atau pendapat pada umumnya.
  •  Untuk menstandarkan informasi pada penelitian ini biasanya menggunakan questioner dengan mengeset daftar pertanyaan.
  •  Idealnya daftar pertanyaan harus di validasi
  •  Refresentasi sample pada penelitian survei sangat penting.
  •  Contoh : Kita ingin menyeldiki pendapat eksekutif pada Manajer IT

Type dari Survey :

Tertulis

–       Memberikan kesempatan untuk mereflesikan pendapat para responden

–       Mengikutsertakan responden untuk pertisipasi

Pengucapan (tanya jawab)

–       Pemenuhan banyak topik secara cepat

–       Penggunaan jawaban yang simple (seperti Ya atau tidak)

Media Electronic

–       Merupakan penyediaan administrasi yang efisien

–       Memperkenalkan manajemen data yang effektif

–       Menyediakan sampel yang besar

–       Memperkenalkan administrasi survey yang besar dengan berbagai seksi.

Model Sample Pada Riset Survey

Metode Survei

–       interviews

–       Face to face interview

–       Telephone interview

–       Mail

Prosedur Standar Interview

–       Baca setiap pertanyaan secara jelas seperti tulisan

–       Gunakan standar pemeriksaan ketika terjadi jawaban yang tidak lengkap.

–       Cara Perekaman jawaban samat bagi setiap pertanyaan.

–       Sikap Netral

Teknik Questioner

Prosedur Pembuatan Questioner

–       step 1. Tentukan maksud/tujuan dari questioner

–       Step 2. Target Populasi

–       Step 3. Bagaimana survey akan dievaluasi

–       Step 4. Bagaimana survey akan di administrasikan

–       Step 5. Tentukan Format Questioner

–       Step 6. Pengembangan Pertanyaan

–       Step 7. Pengembangan skala respons

–       Step 8. Test Percobaan

–       Step 9. Mendistribusikan survei

a)    Case study Research

Definisi

Adalah penelitian tentang status subjek penelitian yang berkenaan dengan suatu fase spesifik atau khas dari keseluruhan personalitas.

Langkah-langkah Pokok penelitian Case Studi

–        Rumuskan tujuan penelitian

–        Tentukan unit-unit studi, sifat-sifat mana yang akan diteliti dan hubungan apa yang akan di kaji serta proses-proses apa yang akan menuntun penelitian.

–        Tentukan rancangan serta pendekatan dalam memilih unit-unit dan teknik pengumpulan data mana yang digunakan. Sumber-sumber data apa yang tersedia.

–        Kumpulkan data

–        Organisasikan informasi serta data yang terkumpul dan analisa untuk membuat interpretasi dan generalisasi

–        Susun laporan dengan memberikan kesimpulan serta implikasi dari hasil penelitian.

  1. Metode eksperimen

Definisi:

Eksperimen adalah observasi dibawah kondisi buatan (artificial condition), dimana kondisi tersebut dibuat dan diatur oleh si peneliti. Dengan demikian penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian serta adnya control.

Metode ekperimen merupakan lagkah langkah lengkap yang diambil sebelum eksperimen dilakukan agar data yang semestinya diperlukan dapat diperoleh sehingga analisis akan menjadi objektif.

Karakteristik

Menurut Ary(1994) konsep riset eksperimen terdiri dari 3 karakteristik

–       variable bebas adalah variable yang dimanipulasi

–       Semua variable kecuali variable terikat adalah konstan

–       Pengaruh pemanipulasian variable bebas atas variable terikat dapat diamati atau diukur.

Step-step Penelitian Eksperimen (Menurut Crewell, J.C.2005

–       Step 1. Memutuskan jika suatu percobaan masalah suatu riset

–       Step 2  menentukan hipotesis untuk menguji penyebab dan efek Relationships

–       Step 3  memilih suatu percobaan unit dan mengidentifikasi studi participants

–       Step 4  memilih suatu perlakuan percobaan dan memperkenalkannya

–       Step 5  memilih jenis rancangan percobaan

–       Step 6  melakukan  Experimental

–       Step 7  mengorganisir dan meneliti  Data

–       Step 8  kembangkan laporan hasil riset percobaan.

* Recomended for CS/IS/IT Research

  1. Metode kausal komparatif

Merupakan suatu metode riset yang pada mulanya mengamati akibat dan kemudian mencoba untuk menentukan sebab.

  1. Metode partisipatori

Adalah metodologi yang memiliki beberapa prinsip yang harus dipenuhi, seperti implikasi ideologi, memberikan manfaat langsung kepada masyarakat, melibatkan semua partisipan yang terlibat dalam riset dimana mereka sadar bahwa proses riset sebagai keseluruhan pengalaman masyarakat dimana kebutuhan masyarakat dibangun serta kesadaran dan kesepakatan masyarakat ditingkatkan. Juga partisipan harus melihat bahwa proses riset sebagai dialog yang rutin dan berkesinambungan.

  1. Macam Desain Riset

Desain riset merupakan semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian, cirinya :

  1. Desain Dalam Merencanakan Penelitian

Pemilihan desain riset biasanya dimulai ketika peneliti sudah merumuskan hipotesis hipotesisnya. Desain untuk perencanaan penelitian ini bertujuan untuk melaksanakan penelitian sehingga dapat diperoleh suatu logika, baik dalam pengujian hipotesis maupun dalam membuat kesimpulan. Iapun harus dapat menterjemahkan model model ilmiah ke dalam operasional penelitian secara praktis.

  1. Desain dalam melaksanakan Penelitian.

Desain dalam pelaksanaan penelitian dibagi atas 4 macam, yaitu :

  1. Desain sampel
  2. Desain Instrumen (alat untuk mengumpulkan data)
  3. Desain analisis
  4. Desain administrasi

Sedangkan yang dimaksud dengan macam desain riset adalah meliputi;

  1. Desain Eksploratori:

Biasanya riset dilakukan dalam rangka menguji hipotesis hipotesis berdasarkan data dan masa lampau atau teori yang ada. Akan tetapi hipotesis sulit dibuat berhubung tidak ada dasar yang kuat untuk persoalan persoalan yang sifatnya baru. Jadi rieset yang dilakukan sifatnya hanya melakukan eksplorasi yaitu berusaha untuk mencari ide ide atau hubungan-hubungan yang baru sehingga dapat dikatakan bahwa riset ini bertitik tolak dari variabel, bukan dari fakta. Desain riset ini dapat dianggap sebagai langkah pertama yang diharapkan dapat dipakai untuk merumuskan persoalan diamana pemecahannya dapat memakai jenis riset yang lain. Penelitian ini relatif tidak memerlukan teorisasi dan hipotesis serta bekerja pada satu variabel saja.

Contoh : peneliti meneliti tingkat kepuasan karyawan suatu perusahaan tertentu mengalami kepuasan kerja yang rendah sehingga sering timbul masalah bagi perusahaan.. pertanyaanya, dimana letak permasalahannya? Untuk menjawabnya mungkin peneliti akan bekerja mulai dari dari mengira-ngira beberapa faktor penyebabnya, misalnya  oleh karena bosan atau jenuh. Desain ini diperlukan untuk mencari  dan menggali elemen-elemen yang penting dari bosan atau jenuh tersebut yang dianggap sebagai penyebab timbulnya masalah diatas.

Menurut Emory(1995) mengungkapkan dua bidang telaahan studi dengan desain eksploratori, yaitu :

  1. Literature survei, yaitu yang bertujuan untuk menemukan teori, konsep, variabel dan lainnya.
  2. Eksperience survei, yang bertujuan untuk menemukan informasi dari pengalaman orang lain.
  1. Desain Deskriptif

Desain ini bertujuan untuk menguraikan sifat atau karakteristik dari suatu fenomena tertentu. Jadi dengan riset desain ini hanya mengumpulkan fakta dan menguraikan secara menyeluruh dan teliti sesuai dengan persoalan yang akan dipecahkan. Perencanaan sangat dibutuhkan agar uraiannya dapat mencakup seluruh persoalan dan informasi yang dibutuhkan dapat dihasilkan. Data deskriptif biasanya langsung digunakan sebagai dasar untuk membuat keputusan-keputusan. Penelitian ini relatif sedikit memerlukan teorisasi dan hipotesis serta dapat bekerja pada satu variabel saja.

Contoh :

Dalam persoalan sumber daya manusia, hanya dengan berdasarkan gagasan atau ide bahwa salah satu kepuasan kerja karyawan dipengaruhi oleh supervisi, maka peneliti dapat menggali informasi dan mendeskripsikannya. Desain deskriptif dapat membantu menentukan supervisi yang baik dalam rangka kepuasan kerja karyawan.

Menurut Ndraha, menjelaskan bahwa penelitian deskriptif memiliki beberapa alternatif tujuan, yaitu:

  1. Mendefinisikan dan atau mendeskripsikan suatu variabel yang diteliti,
  2. Mengetahui perbedaan antara suatu variabel dengan variabel lain yang diteliti,
  3. Mengetahui pelaksanaan suatu peraturan/rencana
  4. mengetahui fakta tentang teori/konsep/variabel dilokasi penelitian tertentu.
  1. Desain Kausal

Desain kausal berguna untuk menganalisis hubungan-hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainya. Sifat hubungan yang mungkin terjadi diantara variabel-variabel ini ada tiga kemungkinan, yaitu:simetris, asimetris, dan timbal balik.

Simetris artinya bahwa jika dua variabel berfluktuasi bersamaan tetapi kita menganggap diantara keduanya tidak ada hubungan apa-apa. Hubungan yang timbal balik terjadi bilamana dua variabel saling mempengaruhi atau memperkuat satu sama lain. Misalnya gara-gara kenaikan gaji mengakibatkan bertambahnya kenaikan kepuasan kerja, lalu produktifitas menaik, lalu volume penjualan meningkat yang berujung keuntungan bersih meningkat.

Hubungan asimetris adalah hubungan yang terjadi akibat dari variabel bebas terhadap variabel tidak bebasnya. Analisis hubungan asimetris inilah yang sering digunakan dalam riset bisnis.

Ada tiga jenis cara untuk menambahkan keyakinan bahwa variabel A mempengaruhi variabel B seperti dijelaskan dibawah ini:

  1. apakah data untuk variabel A dan B terjadi bersamaan? Bila A tidak terjadi apakah B tidak terjadi juga? Atau A lebih sedikit dan B juga lebih sedikit? Jika jawabannya ya maka mungkin sekali terjadi hubungan kausal.
  2. Apakah A terjadi sebelum B terjadi, jika jawabannya ya maka diyakini bahwa A mempengaruhi B.
  3. Mungkinkah untuk menghilangkan penyebab lain yang mungkin dari B? Yaitu apakah kita bisa menentukan bahwa C,D atau E dan seterusnya tidak berkovariasi dengan B dalam cara yang demikian yang memungkinkan adanya hubungan kausal?

Contoh:

Bagaimanakah menjawab pertanyaan pengusaha mengenai perkembangan produktivitas kerja karyawan serta anggaran’ salesperson’ untuk masa datang?

Dengan menggunakan trend analysis dengan data yang cukup, dapat memperkirkan kondisi produktivitas karyawan serta anggaran untuk masa datang dengan asumsi cateris paribus.

Selanjutnya dapat dijelaskan bahwa desain kausal ini selain dapat dipakai dalam metode deskriptif untuk analisis kecenderungan dan korelasional, juga dapat dipakai dalam metode eksperimen.

  1. Desain Untuk Riset Kuantitatif dan Kualitatif

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang tidak didasarkan pada bentuk skala rasio, tetapi sekala nominal, ordinal, interval. Sedangkan riset kuantitatif merupakan riset yang menggunakan skala rasio.

  1. Cakupan Area Penelitian
  1. Desain Riset Kualitatif dan Kuantitatif

Leave a comment